PILPRES 09 : KETERPANGGILAN UNTUK MENGABDI
oleh : Andre Yuris/ Pemerhati Komunikasi dan Pendidikan Politik
Genderang sudah ditabuhkan, pasukan sudah siap sedia, siap bertarung dalam laga demokrasi memperebutkan tahtah RI 1. Laga sudah ditetapkan, semua mata tertuju pada tanggal 8 juli 2009 dimana kita akan menentukan tampuk kepemimpinan nasional untuk lima tahun kedepan. Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah ditetapkan, tiga pasangan yang akan bertarung merebut kepercayaan rakyat.
Gebyar janji, adu strategi dan saling menyerang sudah biasa terjadi dalam proses ini. Dalam beberapa minggu terakhir ini, hampir tidak ada media masa yang absen memberitakan perihal langkah, tindak tanduk mereka dalam merebut simpati rakyat. Begitupun kita sebagai rakyat, tentu sudah biasa ngerasani ke tiga pasangan capres dan cawapres. Ngerasani memang hak kita, hak sebagai warga negara untuk berpendapat secara kritis, karena bagaimanapun ini berkaitan dengan nasib kita bersama kedepan.
Sikap kritis dan kebebasan berpendapat adalah salah satu pilar dalam demokrasi, selain merupakan bentuk partisipasi politik, berpendapat adalah peluang unutk mendorong perubahan. Perubahan yang baik bagi seluruh rakyat. Salah satu perubahan yang menjadi hakekat Pemilu adalah perubahan kepemimpinan nasional. Perubahan kepemimpinan yang bukan hanya pergantian dari satu orang kepada yang orang baru tetapi kepemimpianan baru yang menjamin kesejateraan rakyat dalam bingkai Indonesia. Continue reading PILPRES 09 : KETERPANGGILAN UNTUK MENGABDI